Nasib naas menimpa Muhammad Rum (66) warga RT 03 Desa Sungai Alang, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, ketika sedang asik menyadap getah karet ia diserang beruang, Senin (16/7) pagi. Muhammad Rum mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke Puskesmas Sungai Alang.
Informasi yang berhadil didapat Kanal Kalimantan dari Sekdes Desa Abdul Azis, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 Wita saat korban Muhammad Rum atau yang kerap disapa Imuh berada di kebun dan sedang berkerja menyadap karet, secara tiba-tiba ia diterkam beruang.
“Pada saat kejadian, Imuh sedang sendirian di kebun menyadap gatah pohon karet dan tiba-tiba diserang beruang. Untungnya masih selamat, walau dengan keadaan luka-luka di bagian muka, kepala dan tangannya,” kata Abdul Aziz.
Masih dalam keadaan terluka, Imuh masih bisa menelpon keluarganya. Korban langsung didatangi keluarga ke kebuh karet tempatnya bekerja, dan lalu langsung dibawa ke Puskesmas Sungai Alang untuk diberikan perawatan medis.
Azis menambahkan, kejadian serupa, warga diserang beruang di kebun karet di Desa Sungai Alang, Kecamatan Karang Intan tersebut sudah sangat sering terjadi. Bahkan, dalam satu tahun ada dua sampai tiga kali kejadian serangan binatang buas tersebut
Pihaknya, menduga beruang tersebut tidak cuma satu. Mengingat dari penurutan beberapa warga yang sempat diserang beruang, ukuran dan warna bulu hewan buas itu berbeda-beda.
“Sangat sering terjadi ketika para petani karet di tempat kami diserang oleh beruang, bahkan sudah lebih dari 10 kali, saking seringnya satiap tahun ada saja dua atau tiga orang yang diserang beruang madu tersebut saat sedang berada di kebun,” akunya.
Masih menurut Azis, atas kasus keganasan beruang yang sering menimpa warga tersebut, warga rencananya dalam 2-3 hari ke depan akan melakukan pemburuan kepada beruang madu tersebut.
“Rencananya kami akan melakukan pemburuan terhadap beruang terebut, atau paling tidak di usir dari kampung ini,” bebernya.
Atas kejadian tersebut pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel juga sering mendatangi dan meninjau Desa Sungai Alang, namun hanya sebatas himbauan kepada masyarakat melalui sepanduk-spanduk. Harapan dia, paling tidak ada usaha memburu binantang liar tersebut, karena selama ini pihaknya merasa dihantui kalau sedang bekerja di kebun.
“Was-was kalo terjadi apa-apa dengan keselamatan. Kami berharap kepada pemerintah agar turun tangan dan serius menanggapi kejadin ini, mengingat 75 % warga kami adalah petani,” harapnya. (rendy)