BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA — Sudah hampir sepekan petambak ikan di Sungai Alang alami kerugian, pasalnya ikan banyak yang mati akibat kekurangan debit air sungai. Kalau ikan yang sehat, masih bisa mempertahankan harga.
Petambak ikan, Refki mengatakan, ikan nila yang banting harga bagi yang kondisinya sudah teler. Harga ikan nila biasa Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram, terpaksa dijual Rp 20 ribu per kilogram.
“Kerugian puluhan juta rupiah, upaya yang kami lakukan mengurangi kepadatan isi ikan dalam kramba, kemudian secepatnya menghubungi pembeli supaya cepat terjual, terpaksa banting harga,” katanya, Kamis (23/8).
Adapun total ikan Sungai Alang hampir puluhan ton dengan harga normalnya Rp 30 ribu per kilogram.
Dirinya berharap air bisa berjalan lancar dan pemerintah daerah agar dapat memberikan bantuan kepada pembudidaya atau petani ikan yang ada di Kabupaten Banjar. Pemerintah kedepan agar bisa membuat perda tentang pemeliharaan ikan.
“Kondisi ini terjadi bukan hanya kali ini saja, tahun-tahun sebelumnya juga demikian,” tambahnya.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Banjar, Robby Azwar menghimbau petambak yang siap panen segera carikan pembelinya atau menjual ikannya. Sedangkan bagi yang mati mengapung dan di dasar keramba jaring apung untuk segera diangkat, kemudian benih atau ikan yang masih kecil diletakkan agak ketengah.
“Ikan yang sempat diangkat. Sebelumnya sudah juga kami himbau untuk meniual ikan yang sudah layak kunsumsi supaya dapat menghudari kerugian dan kematian massal seperti ini,” katanya, Kamis (23/8).
Dijelaskannya, kondisinya karena kekurangan debit air dan petani menurutnya hendaknya bisa menyesuaikan kondisi cuaca saat sekarang ini. Berdasar hasil pemeriksaan kualitas air di Sungai Alang, kedalaman air 40 sampai 80 sentimeter.
Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Rahmadi mengatakan, pihaknya tidak ada kewenangan dalam pengelolaan air di Sungai Riam Kanan. Kewenangan ada di Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, termasuk pengelolaan Irigasi Riam Kanan.
“Perlu duduk bersama antara pihak terkait mulai bagian hulu hingga tengah serta hilir Sungai Riam Kanan. Kami sarankan, perkumpulan usaha budidaya perikanan yang setiap tahun terancam kondisi seperti ini. membuat surat ke pemerintah kabupaten maupun provinsi,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Hasby)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Sepekan Kekurangan Debet Air Banyak Ikan Mati, Petambak Ikan Sungai Alang Kabupaten Banjar Merugi, https://banjarmasin.tribunnews.com/2018/08/23/sepekan-kekurangan-debet-air-banyak-ikan-mati-petambak-ikan-sungai-alang-kabupaten-banjar-merugi.
Penulis:
Editor: Elpianur Achmad