BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Ribuan ikan mati di Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Bila pada akhir pekan tadi banyak ikan bawal mati di sepanjang Desa Awang Bangkal, juga ikan Nila di Tambela.
Kini menyusul kematian ikan masal dialami di Desa Sungai Asam, Desa Sungai Alang, hingga Desa Mandikapau. Mayoritas ikan yang mati yakni ikan nila.
Tapi, ada penurunan permintaan bibit sejak April. "semoga normal dan pulih semoga musim hujan, nah biasanya permintaan bibit kuat lagi," katanya yang juga sebagai ketua kelompok perikanan Desa Jingah habang Ilir bincau ini.
Menurut dia, justru yang repot itu di kawasan keramba, air surut bisa membuat ikan mati pelan-pelan, hingga akhirnya mati.
Di Bincau dia mengatakan punya kolam khusus bibit nila, menyediakan kebutuhan bibit ikan nila. Kini dikarenakan dari pembudidaya enggan banyak-banyak tebar bibit otomatis berpengaruh terhadap permintaan bibit.
"Karena permintaan keramba ni menurun, kalau kebanyakan mereka khawatir cenderung banyak mati. Ikan mati di musim kemarau itu disebabkan banyu tak stabil , ikan ngdrop biasanya mati. Sehingga berujung pada gejolak harga yang naik turun. Jadi bukan karena permainan harga," kata dia.
Penanggung Jawab Instalasi Pembesaran Ikan Awang Bangkal, Darsono ketika dikonfirmasi mengatakan diperhitungkan produksi ikan akan panen sekitar desember-januari, akan tetapi mengingat musim kemarau sekarang susah di prediksi.
"Jumlah tebar harus disesuaikan dengan situasi musim," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Setelah di Awang Bangkal, Giliran di Sungai Alang Kabupaten Banjar Ikan Hasil Budi Daya Banyak Mati, https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/10/16/setelah-di-awang-bangkal-giliran-di-sungai-alang-kabupaten-banjar-ikan-hasil-budi-daya-banyak-mati.
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Royan Naimi